Berita

Hari Lahan Basah Sedunia: It’s Time for Wetlands Restoration

No Comments

Tanggal 2 Februari diperingati sebagai Hari Lahan Basah Sedunia (World Wetlands Day). Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya lahan basah. Pada tahun 2023, Hari Lahan Basah Sedunia mengusung tema “Wetland Restoration” atau “Restorasi Lahan Basah”. Lahan basah berperan sangat penting dalam kehidupan, salah satunya sebagai penyimpan cadangan karbon.

Lahan basah (wetlands) merupakan setiap wilayah yang tanahnya jenuh atau tergenang oleh air baik secara permanen maupun musiman. Lahan basah permanen selalu tergenang air sepanjang waktu, sedangkan genangan musiman terjadi ketika musim penghujan. Secara sederhana, lahan basah terjadi di mana air bertemu dengan tanah.

Karakteristik lahan basah yang utama adalah mempunyai kandungan air tinggi, kondisi tanahnya jenuh terhadap air. Sebagian besar kawasan genangan memiliki muka air yang dangkal di mana genangan tersebut biasanya mengelilingi seluruh atau sebagian permukaan lahan.

Lahan basah umumnya memiliki vegetasi yang khas serta merupakan area yang subur. Genangan air yang terjadi secara periodik menyebabkan kawasan lahan basah memiliki jenis tanah dengan struktur lunak hingga liat.

Contoh dari lahan basah di antaranya hutan mangrove, lahan gambut, kawasan rawa, sungai dan delta, kawasan riparian atau peralihan sungai dan daratan, dan lain sebagainya.

Hutan Mangrove

Hutan Mangrove merupakan salah satu bentuk ekosistem hutan yang unik dan khas. Ekosistem ini dapat dijumpai di daerah tropis dan subtropis, terutama di daerah pasang surut, yang sering digenangi air asin. Hutan mangrove memiliki beberapa fungsi di antaranya memecah gelombang pasang akibat cuaca ekstrim, menahan abrasi, mencegah intrusi air laut, dan menyimpan cadangan karbon.

Lahan Gambut

Lahan gambut adalah lahan basah dengan lapisan tanah berair yang terdiri dari bahan tanaman mati dan membusuk. Lahan ini memiliki kandungan bahan organik yang cukup tinggi, sehingga karakter tanahnya subur. Lahan Gambut dapat menyerap air hujan, mencegah terjadinya banjir, melepaskan air secara perlahan-lahan, menjamin pasokan air bersih sepanjang tahun, serta dinilai sebagai ekosistem daratan yang paling efisien menyimpan cadangan karbon. Apabila terganggu atau dikeringkan, lahan gambut dapat menjadi sumber utama emisi gas rumah kaca.

Kawasan Rawa

Rawa adalah daerah yang hampir selalu tergenang air sepanjang tahun. Ketinggian air di daerah ini dapat bervariasi mulai dari sangat dangkal hingga cukup dalam. Umumnya rawa-rawa tergenang air sebagai dampak dari sistem drainase yang mengalami hambatan. Termasuk di dalamnya yaitu area rawa gambut yang banyak dijumpai di sekitar pulau jawa, terutama di daerah sekitar pantai. Rawa merupakan rumah untuk beragam satwa dan menjadi salah satu pembersih alami karena berfungsi membersihkan pencemaran lingkungan.

Lahan basah memberikan manfaat dan berperan sangat penting bagi kehidupan manusia. Wetlands menjadi kawasan penyimpanan cadangan karbon, vegetasinya dapat membantu mengurangi laju banjir akibat luapan air sungai, dan membantu mencegah erosi. Sehingga adanya lahan basah membantu mengurangi risiko perubahan iklim serta bencana.

Selain itu lahan basah memiliki kemampuan pemurnian air secara alami dan dapat menyerap limbah sehingga berperan dalam menyaring dan menyediakan air bersih. Lahan basah juga berperan dalam memelihara keanekaragaman hayati.

Kendati demikian, fakta yang terjadi tidak terdengar begitu baik. Dikutip dari worldwetlandsday.org, 35% dari lahan basah di dunia telah menghilang dalam kurun waktu 50 tahun terakhir. Mengingat pentingnya peranan lahan basah, hal ini perlu diperhatikan secara serius.

Maka itu, Hari Lahan Basah Sedunia diinisiasi sebagai peringatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya lahan basah dan mempromosikan tindakan yang mengarah pada konservasi, penggunaan yang bijak, serta restorasi. Hari Lahan Basah Sedunia diperingati setiap tanggal 2 Februari dan tema yang diusung pada tahun 2023 ialah “Wetland Restoration”  atau “Restorasi Lahan Basah”.

Peringatan ini diadopsi dari perjanjian internasional tentang pelestarian lahan basah pada 2 Februari 1971 di kota Ramsar, Iran berjudul “The Convention on Wetlands of International Importance, especially as Waterfowl Habitat” yang lebih dikenal dengan Konvensi Ramsar.

Restorasi lahan basah perlu dilakukan agar struktur dan komposisinya dapat kembali sesuai atau mendekati kondisi aslinya. Dengan demikian, fungsi dan peran lahan basah dalam menyimpan karbon dapat mendukung pencapaian target Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 dalam pengurangan emisi gas rumah kaca.

Penulis: Alifa Zahra Adhyana
Editor: Faisal Fadjri

Refernsi:
indonesia.wetlands.org/id/bloga/hari-lahan-basah-sedunia-2-feb-2023/
indonesia.wetlands.org/id/wetlands/apa-lahan-basah-itu/
lindungihutan.com/blog/lahan-basah/
rimbakita.com/lahan-basah/
www.worldwetlandsday.org/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *